Lagi-lagi pandangan Cherry tertuju pada pria itu. Tatapan benci ia tujukkan kepada ketua senat dari universitas KU itu lagi, buku-buku jarinya mengepal dan kuku tangan Singto pun memutih karena rasa tak sukanya memandang Cherry dan Krist, meski sebenarnya Krist pun tak menyadari pandangan Cherry terhadapnya. Mengabaikan kenyataan itu, raut wajah Singto menggelap, jika pandangan mata bisa melukai seseorang mungkin sekarang Krist sudah babak belur dihajar Singto. Saat hati tak menyadari kemana dia bertaut, akankah Singto menemukan jalannya menuju Krist??All Rights Reserved