Yaya tidak pernah tahu, jika sentuhan kecil di keningnya mampu membawanya pada arus cinta. Ia pikir rasa itu akan hilang termakan waktu, nyatanya semakin ia menghindar, semakin ia dihadapi dengan kenyataan bahwa ia benar-benar jatuh cinta. Menuliskan, hanya itu yang mampu Yaya lakukan. Selama belasan tahun, ia mengagumi dalam diam, memperhatikan dari jauh. Meski keduanya sering di tempatkan di kelas yang sama. Tidak ada keberanian bagi Yaya mendekati dia. Yaya hanya merasa ... tidak pantas. Itulah yang tertanam dalam pikirannya. Hingga kesempatan datang, Yaya dan sosok yang dicintai perlahan saling menyapa dalam hening, membuat gadis itu ingin bersikap egois. Dengan cara berterus terang, bahwa ia mencintai laki-laki itu. Akankah, kesakitan masih berpihak padanya? Atau mungkin suatu keberuntungan menghampiri gadis malang itu? Entahlah, kita lihat saja! ### Lagi-lagi aku akan menuliskan cerita ini dengan part yang pendek. Kenapa? Karena aku suka, biar cepet tamat.
4 parts