Story cover for Mengagumimu Dalam Diam  by Yasri1106
Mengagumimu Dalam Diam
  • WpView
    Reads 23
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 23
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Jul 27, 2020
Mengagumimu dalam diam adalah cara sederhanaku.

Aku tidak terobsesi untuk memilikimu dan aku juga tidak terobsesi untuk menjadi pasanganmu.

Aku sudah merasa cukup dengan mengagumimu.

Meski sebenernya aku mengharapkan lebih dari itu.

Hanya Tuhan lah yang tau segalanya didunia ini. aku hanya menjalani semua yang sudah ada didepan mata tanpa harus banyak bicara dan mengeluh.

Karena sesungguhnya Allah sudah merencanakan yang terbaik untuk setiap hambanya yang taat.
All Rights Reserved
Sign up to add Mengagumimu Dalam Diam to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Assalamualaikum Imamku cover
My Heart Called For You cover
Detik Datang Dan Pergi cover
SasuHina - I Knew I Love You cover
Mengagumi Dalam Diam cover
Cinta dalam doa cover
Mengagumi Dalam Diam √ cover
Cinta Dalam Diam [COMPLETED] cover
Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT) cover

Assalamualaikum Imamku

22 parts Complete

[cerpen spiritual] ~~ Suamiku, Aku sangat bersyukur kepada Tuhan telah mengirimmu untuk menjadi penggenap imanku. Ketika aku datang dengan berjuta kekurangan, kamu melengkapi dengan segenap yang kamu miliki. Suamiku, Aku tahu. Aku bukan perempuan sempurna. Tapi izinkan aku menjadi istri yang bisa berbakti terhadap suaminya dan juga kedua orang tuanya. Aku ingin mencintaimu dengan cara yang baik dan selalu berdoa untuk mendapatkan ridhoNya. Suamiku, Aku suka dengan caramu memperlakukanku. Ketika diri ini berbuat sesuatu yang salah, kamu tidak memarahiku. Kamu justru membimbingku. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan lelaki sepertimu. Tuhan baik sekali ya padaku? Kamu lelaki terhebat setelah ayahku. Suamiku, Terimakasih sudah memilihku menjadi pendampingmu. Kamu itu unik. Tapi kamu jahat. Dulu kamu selalu membuatku terus-terusan memkirkanmu. Padahal waktunya belum tepat, tapi itulah kamu. Selalu saja berhasil masuk dalam bayang-bayang pikirku. Suamiku, Aku perempuan yang beruntung bukan? Bisa mendapat lelaki sepertimu, cinta pertama dan terakhirku. Sudah kubilang. Tuhan baik sekali padaku, sampai-sampai tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana bahagianya aku. Iya kamu. Kekasih halalku, imam dunia akhiratku.