Lima menit berlalu terdengar suara ketukan yang berasal dari luar kaca mobilnya. Kedua mata Dena rasa ingin keluar, ketika mengetahui siapa yang mengetuk kaca mobilnya. Untung saja kaca mobilnya gelap jadi si manusia kutub tidak dapat melihat wajah kaget Dena. " Hei tidakkah kau merasa bersalah setelah menabrak mobil ku" ujar manusia kutub. " Astaga bagaimana ini" ucap Dena membatin. Mau tidak mau Dena akhirnya menurunkan kaca mobilnya untuk menghadapi kemarahan manusia kutub itu. "Apakah kau tidak merasa bersalah nona?" Dena hanya mengeluarkan senyuman terpaksanya dihadapan pria yang dijulukimanusia kutub itu. "Apakah senyuman jelek mu itu bisa menjadikan mobilku mulus lagi? Maaf nona aku tidak butuh senyum jelekmu itu aku hanya butuh pertanggung jawaban mu terhadap mobilku" "Maafkan aku tuan, aku tidak sengaja menabrak mobilmu aku sedang buru buru saat ini" Dengan mengerutkan dahinya, pria yang dijuluki manusia kutub oleh Dena ini pun jawab ucapan Dena. "Heh memangnya kau saja yang buru buru nona? Kau kira aku tidak sedang buru buru?" "Iya aku tau, maafkan aku tuan" ucap Dena sambil menampilkan wajahnya sesedih mungkin. "Kau pikir dengan maaf dari mu mobil kesayangan ku bisa kembali mulus?" Bosan mananggapi pria yang sombong ini, akhirnya Dena mengalah dari pada moodnya semakin jatuh pagi ini. "apa mau mu tuan? jika kau ingin aku memperbaiki mobilmu maka aku akan bertanggung jawab dan memperbaiki mobil ini tuan".
6 parts