Lila pikir dia akan bahagia bersama Dewa, pria yang telah di utuskan sang Ayah menjadi suaminya sebelum sang Ayah meninggal dunia. Lila masih mengingat kata kata sang Ayah bahwa Dewa lah yang akan menjaganya, yang akan selalu ada untuk Lila kapan pun itu.
Namun, semuanya tidak seperti yang Ayahnya katakan. Dewa adalah pria yang tidak pernah peduli dengannya. Dewa yang selalu tak menganggap dirinya seorang istri. Seandainya Dewa mengerti dengan posisi Lila, seorang gadis yang begitu penurut namun rapuh. Seolah tak ada tujuan hidup hanya karena dirinya begitu hampa.
Lila pikir Dewa yang akan menjadi tujuan hidupnya. Seseorang yang mampu membuatnya tetap semangat menjalani kenyataan.
Namun, semuanya hanya semu. Lila yang merasa di sia siakan berhenti untuk berharap kepada Dewa , berhenti untuk menangisi Dewa dan menyerah untuk kisah selanjutnya.
.....................
" Rasa sakit ini tak akan pernah terobati. Tetapi, walaupun kamu melukai ku hingga aku lelah. Aku tidak pernah menyesal telah mencintai mu. Aku tidak pernah menyesal mengenal mu. Aku tidak menyesal karena telah kamu sakiti. Aku telah jatuh cinta, sampai kapan pun begitu. Hingga akhir sisa nafasku, aku akan selalu mencintaimu, Mas Dewa "
Mengandung anak dari lelaki yang dia sukai, akibat dari kesalahannya sendiri. Merelakan kehidupannya demi merawat dan menghidupkan sang buah hati.
Belum lagi buah hatinya mendapatkan penolakan dari sang ayah kandung, membuat dirinya semakin bersungguh-sungguh ingin melindungi malaikat kecilnya.
.
Delapan Belas Tahun +