Apakah ini Zombie? Momen hangat(Di mulai dari Kore wa zombie desu ka?)
  • Reads 343
  • Votes 38
  • Parts 11
  • Reads 343
  • Votes 38
  • Parts 11
Ongoing, First published Jul 31, 2020
Jika kalian menikmati buku ini tolong dukung saya di https://trakteer.id/kurigaze.kazuma, terima kasih.
Dukung saya lewat----https://trakteer.id/kurigaze.kazuma----
Dunia yang berbeda dari awal, kehidupan yang menghitam dari awal.
    Tidak setiap gadis adalah Kotonoha Katsura, dan tidak setiap Kotonoha Katsura akan memotong perut Sekai Saionji.
    Jadi, Elsa, jangan, jangan potong Emilia! Jelas dia memiliki tangan yang bagus ... oh tidak, Emilia berlari!
Pertama mulai dari kore wa zombie desu ka----- omamori hamari. Nanti dan seterusnya
Novel ini bukan asli milik saya
All Rights Reserved
Sign up to add Apakah ini Zombie? Momen hangat(Di mulai dari Kore wa zombie desu ka?) to your library and receive updates
or
#213to
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Rafa  cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.