(SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL ANDARA: YANG TERTINGGAL UNTUK DIKISAHKAN)
Pernikahan ... tidak seindah resepsinya. Apa yang terlihat indah saat pacaran, bisa jadi baru muncul ketika sudah menikah.
Pernikahan ... bukan saja menyatukan dua insan. Namun juga dua keluarga besar, dua budaya, dua kebiasaan. Seharusnya seperti dua sisi mata uang, yang berlawanan tapi seharusnya saling melengkapi.
Ketika Andara menikahi Fandy, dia pikir cinta saja cukup. Ternyata tidak. Fandy, si anak bungsu, anak lelaki satu-satunya di keluarga Bapak, terlihat tidak dewasa dan kurang bertanggun jawab ketika pernikahan mereka dihadapkan pada satu masalah penting yaitu: KEUANGAN.
Andara, yang merasa bukan kewajibannya mencari nafkah dan menjadi tulang punggung keluarga, ingin hidup normal seperti istri-istri yang lain. Mengurus keluarga dan dinafkahi suami. Dia juga ingin merindukan masa-masa romantis bersama suaminya.
Semua yang Andara inginkan bisa terwujud seandainya dia memalingkan hatinya pada yang lain. Seseorang yang membuka lengan dan menyediakan bahunya untuk bersandar, tanpa Andara minta.
Mampukan Andara bertahan dengan pernikahannya atau justru menyerah dan lari untuk mengejar kebahagiaannya?
"Perempuan, butuh lebih dari sekadar kata-kata untuk menguatkan perasaannya. Perempuan butuh alasan yang membuatnya sanggup bertahan."
_____________
Cover by Lilyht
Numa merasa suaminya mulai berubah. Hampir memasuki angka tiga tahun kebersamaan mereka dalam ikatan pernikahan, baru kali ini suaminya bersikap tidak biasa. Suaminya yang selalu heboh dan usil tiba-tiba menjadi pendiam dan lebih sering di luar rumah.
Berbagai pikiran berkecamuk di kepalanya.
Masalah apa yang dialami suaminya?
Apakah ada hal yang sedang disembunyikan sang suami?
***
Awal publish : februari 2019
Tamat : april 2019
-Zitidi-