RanggaDinda
  • Reads 65
  • Votes 13
  • Parts 2
  • Reads 65
  • Votes 13
  • Parts 2
Ongoing, First published Aug 01, 2020
Story by: ginaindriani15

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR DAPAT PAHALA!]

Jutaan orang mengatakan bahwa minyak dan air tidak bisa bersatu. Keduanya saling menolak untuk menyatu, tak ada yang mau mengalah. 

Rangga dan Dinda di juluki minyak dan air. Tiada pertemuan tanpa debat, cek-cok antar mulut tidak bisa dihindari. Saling teriak jika berbincang, saling nyindir di akun sosmed masing-masing.

Tapi siapa sangka, seiring berjalannya waktu Rangga dan Dinda berhasil menyiptakan sejarah baru dimana sepasang remaja yang katanya bagaikan minyak dan air, kini bisa bersatu.

Saling melindungi
Saling menerima perbedaan
Saling melengkapi 

Mereka, Rangga dan Dinda. Siswa dan siswi SMA CENDRAWANA yang selalu berhasil menggemparkan dunia. Tapi siapa sangka, terungkapnya kejadian bertahun-tahun yang lalu justru membuat mereka terpaksa menjadi orang asing kembali.

- ujian cinta -

⚠️ JANGAN JADI PEMBACA GELAP!
⚠️ PLAGIAT MENJAUH PLEASE!
All Rights Reserved
Sign up to add RanggaDinda to your library and receive updates
or
#190rangga
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.