Hidup itu tak selalu seperti yg terlihat oleh mata. Yg terlihat bahagia,bukan berarti, dia selalu bahagia. Yg selalu tertawa, bukan berarti, dia tak punya masalah. Yg selalu tersenyum, bukan berarti dia tak punya beban. dan yg terlihat ceria, bukan berarti dia selalu ceria.
Sama hal nya seperti Victor Darian Anderson, bungsu keluarga Anderson yg selalu berpura pura bahagia di hadapan semua orang.padahal pada kenyataannya ia tak pernah merasa bahagia, meski terlahir dari keluarga yg kaya raya, harta berlimpah, namun itu semua tak menjamin kebahagiaannya,karena ia tak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orangtua dan saudaranya, karena semua kasih sayang keluarganya, hanya tertuju pada kk kembarnya Jimmy, yg sejak lahir sudah memiliki masalah pada jantungnya.
Ia selalu berusaha menutupi rasa sedihnya dengan berpura pura baik baik saja.
"tak semua yg kalian lihat itu benar, karena pada nyatanya, tawaku, senyumku, bahagiaku, dan ceriaku, hanyalah sebuah topeng"-Victor
-Kim Taehyung a.s Victor Darian Anderson
All member bts
Hingga Tak Ada Lagi Luka
Jungkook tumbuh dengan luka-luka yang tak terlihat-bukan hanya di kulitnya, tapi jauh lebih dalam, menyesakkan hingga ke relung jiwanya. Senyumnya terlalu lebar untuk menjadi nyata, tawanya terdengar seperti pelarian. Ia menyimpan rahasia yang tak seorang pun tahu, seakan dunia ini terlalu kejam untuk memberinya ruang bernapas.
Taehyung tidak pernah berniat ikut campur. Awalnya, ia hanya melihat Jungkook sebagai anak yang keras kepala, penuh misteri, dan sulit didekati. Tapi semakin ia memperhatikan, semakin sulit baginya untuk berpaling. Ada sesuatu di balik mata gelap itu-sesuatu yang berteriak minta pertolongan meski bibirnya selalu mengatakan "Aku baik-baik saja."
Ketika kebenaran mulai terungkap, Taehyung dihadapkan pada pilihan: mundur dan membiarkan Jungkook menghadapi semuanya sendiri, atau bertahan, meskipun itu berarti menyeret dirinya ke dalam kegelapan yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.
Namun, seberapa jauh seseorang bisa bertahan sebelum akhirnya menyerah? Seberapa banyak luka yang bisa mereka tanggung sebelum semuanya runtuh-hingga tak ada lagi yang tersisa?
Tapi mereka tahu satu hal: mereka tidak akan membiarkan luka-luka itu menang. Bersama, mereka berjanji akan bertahan. Bukan hanya untuk satu sama lain, tapi juga untuk diri mereka sendiri. Karena kali ini, mereka tidak akan berjalan sendirian.
-
BROTHERSHIP YE BUKAN BL!
Don't copy my story.