HiHaya ShiKari
  • Reads 91
  • Votes 39
  • Parts 8
  • Reads 91
  • Votes 39
  • Parts 8
Ongoing, First published Aug 03, 2020
Mature
HiHaya ShiKari yang berarti Cahaya Hitam, menceritakan tentang seorang anak muda bernama Aizen yang meninggalkan adiknya untuk memekarkan benih bakat yang terkubur dalam didirinya, karena sifat pemalasnya yang bagaikan tanah yang padat. 

Ia bertemu dengan seorang wanita yang 
sangat cerdas di negara termaju di dunia tepatnya di sekola Asahigaoka. 

Bersamanya Aizen mengikuti sebuah klub yang bernama Klub pemecah misteri. Dari sana dimulailah kisah yang pahit, menyedihkan, menyakitkan yang penuh dengan teka-teki kehidupan, juga kesalahpahaman ini.

Wanita ini memiliki banyak rahasia, yang bagi Aizen itu adalah sebuah misteri. Ia mempunyai banyak kelebihan. Namun, nampaknya dia tidak di sukai oleh siapapun, tapi kenapa?

Selain itu, nampaknya wanita ini ingin dibenci oleh semua orang.
All Rights Reserved
Sign up to add HiHaya ShiKari to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
145 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
404! Not Found  cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH」 cover
Malapetaka 1980 [END] cover
CHECKMATE 🔞 cover
The Billionaire Prison cover
Kaleidoscope of Death/The Spirealm cover
BUT I'M NOT VERY SMART! || [Rombak Alur] cover
The Antagonist ✅ cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover

BUCIN MAS ARSITEK

145 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.