[Cerita lengkap ada di versi cetak]
Dulu, Cakra begitu menyukai jam malam. Dia sangat suka berdiri di balik turntable dan membuat puluhan manusia menikmati musiknya. Malam adalah di mana Cakra merasa hebat, dipuja, dicintai. Namun sayang, itu hanya dulu.
Sekarang, malam tak lain adalah waktu di mana dia harus mengerjakan beberapa berkas kantor, mencemaskan hari esok, juga memikirkan dia-yang hilang selama bertahun-tahun tanpa jejak. Setiap malam, Cakra mendoakannya supaya baik-baik saja, supaya bahagia entah di mana pun dia berada, dan berdoa supaya mereka bisa kembali bertemu. Setidaknya, memberi kesempatan Cakra untuk berterima kasih. Cakra melakukan hal itu setiap hari selama 5 tahun.
Sampai akhirnya, Tuhan mengabulkan permintaannya. Sekedar harapan untuk bertemu. Harapan supaya Senja baik-baik saja belum Tuhan dengar. Dan itu membuat Cakra ingin terus bersama Senja, menjadi tempatnya berbagi, mencurahkan perasaan jujurnya, membahagiakan. Meski gadis itu selalu menolak, Cakra akan terus berusaha.
Lalu, bagaimana jika kuasa Yang Maha Pencipta berkehendak? Malam Cakra berubah menjadi lebih hangat, sementara untuk Senja, malamnya semakin penuh misteri. Apakah langit malam mereka memiliki arti yang sama?
(25 Oktober 2020-15 November 2020)
***
Cerita ini pure bin murni hasil imajinasi dan renungan keras author. Mohon dihargai dengan cara terbaik versi kalian.
Abhista Kayesha (22) hanya ingin lulus secepatnya, demi membuktikan pada orang tuanya kalau dia juga bisa berprestasi dengan predikat cumlaude.
Namun, sepertinya Reygan Arkhava (30) berkeinginan sebaliknya. Sebagai dosen pembimbing, Reygan malah mempersulit Kayesha, dengan memberikan sederet komentar pedas yang menguji mental Kayesha, hingga harapan lulus tepat waktu itu terasa amat jauh.
***
"Oke, saya sudah baca semuanya. Dari Bab 1 sampai Bab 3 saya bisa menyimpulkan, kalau kamu memilih topik ini, karena malas penelitian, tapi ngejar-ngejar dosen pengen cepat di-ACC."
"Saya enggak pernah ngejar-ngejar Bapak!"
***
start: 27 Februari 2025