bagimu hanya kisah sendu tapi kuingat sudah bertahun lalu. kita mendahului, melempar senyum lalu tidur, memeluk selimut masing-masing. apa saja kita bicarakan, kita amukan esok-esok biasa aja, dengan hal lain. tapi pagi itu, pagi muram aku melihat wajahmu tertunduk pada bantal-bantal buram. memeluk diri seakan malu kujumpai saat itu. "kita bukan kita yang dulu, Mas." katamu lalu pergi. ya, pergi. tinggal aku sorang diri. menunggu dirimu kehilangan pasti. -memoar. Arkais yang takkan kuno, sebab semuanya tentang kini; tercipta hanya untukmu saat ini. Arkais yang semakin melebarkan garis wajahmu untuk tersenyum dan melupakan garis perbedaan yang mengurung.All Rights Reserved