Almeta Annora
  • Reads 1,009
  • Votes 302
  • Parts 13
  • Reads 1,009
  • Votes 302
  • Parts 13
Ongoing, First published Aug 04, 2020
"GUE SUKA SAMA LO!" - Almeta
"Gue enggak!" - Elzio
"Kenapa?" - Almeta
"Ngaca sono!" - Elzio
_________________________________________________

Namaku Almeta Annora. Nama yang indah bukan? Perempuan yang hidupnya terus bercahaya dan berambisi tinggi menggapai tujuan. Itu adalah arti dari namaku. Entah mengapa kedua orang tuaku memberi nama itu padaku. Padahal, arti dari namaku bertolak belakang dengan kehidupanku.

Hidupku tak sedikitpun mendapatkan cahaya. Hanyalah kegelapan yang selalu menyelimutinya. Tak ada sedikitpun kebahagiaan yang aku dapatkan dari kedua orang tuaku. Aku ingin seperti anak lain yang disayangi, dicintai, dan di perhatikan.

Aku memang orang yang berambisi tinggi untuk menggapai tujuanku. Tapi tidak lagi setelah hari di mana aku mengetahui kenyataan pahit itu. Ingin rasanya aku mengakhiri hidupku. Tapi tidak! Aku harus memperjuangkan cintaku pada pria yang telah mengambil hatiku saat pertama kali aku menginjakkan kakiku di SMA Pelita.

Dia, Elzio Abraham. Pria yang selalu aku perjuangkan. Meski aku tahu, hatinya bukanlah untukku.
All Rights Reserved
Sign up to add Almeta Annora to your library and receive updates
or
#41kisahcintaremaja
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
ALFA  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
FIX YOU cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Starla cover
Lauhul Mahfudz  cover
VIENNO LAKARSYA cover
MELANCHOLY cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan