Seperti rasa makaroni yang asin, pedas, dan gurih, seperti itu pula pertemuan kembali Stella dan Bima. Bertemu Stella seperti rasa pedis makaroni yang membuat Bima penasaran, dengan keinginan yang kuat meskipun dihadapkan pada sesuatu yang menyakitkan atau sulit. Sedangkan Stella tidak merasakan rasa pedas itu, hanya rasa asin, pengalaman akan kekecewaan, konflik yang menggambarkan kedalaman rasa pengalaman yang sulit tetapi mendalam. Apakah pertemuan kembali mereka akan membuat rasa gurih seperti makaroni? Atau malah membuatnya menjadi pahit?