Dia tak setangguh yang terlihat. Tak sehebat yang tampak. Dia kejam, tajam, dingin, pembangkang, hanya untuk menutupi kerapuhan hatinya kepada dunia. Aku mencoba menyentuhnya, mencoba membimbingnya. Sampai akhirnya, ia berani berdamai dan memaafkan masa lalunya. Kami bersama-sama melewati hari-hari yang penuh tantangan. Bersama-sama menghadapi dunia yang kejam. Menolak panggilan yang akan menjerumuskan kami pada kegagalan. Hingga kami terbiasa dengan kebersamaan kami. Terbiasa dengan hal-hal baru yang ditunjukkan masing-masing diantara kami. Dan rasa ingin memilikipun tumbuh diantara kami. Sampai akhirnya..., dia menjauh, menghindariku, menghilang dari hidupku karena satu fakta yang membawa ia kembali kepada masa lalunya. Tapi..., CINTA tahu di mana rumahnya! •~•~•~•~•~• WARNING!!! •Slow Update •Don't Copy-copy •Should -share, -vote, -comment. @melindAgRi Copyright © 2021