Tidak ada yang tak mungkin untuk kita bertemu. Ya, bertemu untuk menentukan siapa yang akan kupilih sejak kau meninggalkanku hanya karena kau merasa mengkhianati sahabat sendiri. Bahkan cemburu dengan sahabat baruku. Sungguh naïf sekali dirimu itu. Melangkahkan kaki di tempat yang sama. Tersenyum tanpa alasan saat melihatku. Dibalik topi ada wajah penyesalan? Aku rasa tidak sama sekali. Bahkan raut sedih pun tidak ada, senyum itu tidaklah tulus sebagai rasa persahabatan yang indah. Sungguh mudah untuk melukai, tetapi sangatlah sulit mengembalikan kepercayaannya kembali. Sebuah ruang menjadi saksi bisu, buku antalogi menjadi saksi bersalah atas semua ucapan kotormu mengenai diriku. Maaf, aku memang berjanji, tetapi tidak padamu.
11 parts