"Gue pengen lu jadi partner gue di turnamen itu."
"Oh kalo itu sih ... APA?! UHUK ... UHUK...."
"Iya ... gue pengen lu jadi partner gue, ngebantuin gue!" ujar Rima pelan-pelan, takut Cahyo kaget dan keselek lagi.
"Uhuk ... eh, OGAH! Gue gak bisa nge-rap tau, apalagi freestyle. Gue ini anak band, gue bassist!"
Ringtone sebuah lagu membelah keheningan ruang tamu, bunyinya berasal dari panggilan masuk di ponsel Cahyo.
"Halo, siapa nih?"
Dia diam sejenak, lalu enam detik kemudian Cahyo bereaksi bak petasan cina yang dinyalakan sumbunya. "Eh Semprul, dasar lu anak tuyul! Ngomong tuh dipikir yang bener, jangan asal sembur! Enak aja nuduh gue rebut pacar orang, lha gue sendiri aja jomblo!"
Hening lagi, Rima menarik napas, lalu dengan ekspresi heran sekaligus kagum, dia pun melanjutkan kata-katanya. "Barusan tadi freestyle tercadas yang pernah gue denger ...."
Akankah Cahyo berhasil melewati semua rintangan yang ada dalam kehidupannya dengan gaya yang super humoris?
Untuk yang sedang membaca deskripsi ini, sudah siap mengorbankan akal dan pikiran untuk membaca kisah Cahyo?
Bersahabat sejak bayi membuat mereka bertujuh menjadi terikat secara tidak langsung, setelah bertahun-tahun berlalu dan satu persatu mereka semua berumah tangga pun tetap bertumbuh bersama. Seperti janji nya saat masih kecil mereka semua akan membeli rumah secara berdekatan lalu bertetangga yang mudah-mudahan mereka bisa selalu hidup rukun dan damai.
Seperti motto mereka 4L ( Lo Lagi, Lo Lagi)