Fansbase jefannathanio
  • Reads 102
  • Votes 5
  • Parts 9
  • Reads 102
  • Votes 5
  • Parts 9
Ongoing, First published Aug 05, 2020
Ini menceritakan bagaimana seorang cewek yang mengidolakan sang idolanya dan kekonyolan apa saja yang dilakukan nya dalam keseharian nya dan bagaimana tanggapan nya terhadap  orang-orang sekitar nya yang menilai Buruk dirinya karena terlalu mengidolakan sosok jefan, atau lebih tepatnya lagi bodoamat dengan penilaian orang terhadap dirinya bagi dia selagi itu tidak merepotkan orang lain dan hidup mereka juga gak diganggu sama hal konyol itu yahhh suka suka dia dong heheheheh.....
All Rights Reserved
Sign up to add Fansbase jefannathanio to your library and receive updates
or
#157jefan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.