•> 05-08-2020
Afeksi menjadi candu. Debar hangat yang berkicau, bisa membunuh jutaan bulir halodic yang tertera dalam nisan tak bertopik, otakku. Pikiranku yang mencerna kian membara. Menyalurkan dentum tak berbayang yang semakin lama memilih tak bertuan.
Sendu, dan sunyi. Kedua hal yang kerap kali menjadi pembungkus dalam detak dopamin, yang tak bisa aku kembalikan. Debar jantungku memicu diaphoresis bekerja total. Membabat habis segala pikiranku, atas genggaman usai yang kau patahkan setelah berjabatan.
Estrogen tak memandang rupa. Menyatu dengan Progesteron yang membabat habis lukaku. Iya, kau adalah alasan mengapa dopaminku kerap berdebam tak tau arah.
-Lailaaftr
• Yang mau ambil quotesnya boleh aja, tapi jangan lupa cantumin namaku ya ehehe:)
• Jadwal update nggak seintens Rakana sama Sky Space, dinikmati aja. Semoga suka ya! Selamat membaca!!!
Note: Bukan Cerita, hanya akun berisi bulir kalimatku. Kadang kandas menjadi alasan terbaikku untuk menulis. Tentang kehilanganmu yang menyakitkan. Tentang dopamin yang tak lagi bekerja, kecuali kau pelakunnya.
Kami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan..
Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang..
CERITA DEWASA 21+