Semenjak Lana meninggal, Dafa memutuskan untuk pergi dari negara nya dan menetap di negara orang lain.
Melupakan semua kenangan yang ada, kenangan, ingatan dan keinginan menjadi satu.
Dia berusaha melupakan Lana, meskipun tidak sepenuh nya, memulai hidup baru, di negara yang berbeda.
Tetapi, hidup di negara baru tidak dapat membuat Dafa melupakan Lana, Dafa selalu merasa kesepian dan kehilangan.
Sampai... dia bertemu denganseseorang yang dapat merubah hidup nya, dan kembali seperti dahulu.
"Jangan tinggalkan aku lagi Lan, Aku gak bakal bisa lagi" ucap Dafa.
"Tentang, aku berjanji untuk tetap di sisi mu" ucap seseorang dengan tersenyum manis.
^^
Apa Lana masih hidup? Atau bertemu dengan orang lain yang bernama Lana?
Lanjut baca aja, jangan lupa tinggalkan jejak.
Ini cerita kelanjutan Lana ya, bagi yang belum membaca cerita Lana, baca dulu ya biar gak bingung.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan