Happiness is a Butterfly [TAMAT]
  • Reads 615,889
  • Votes 63,566
  • Parts 37
  • Reads 615,889
  • Votes 63,566
  • Parts 37
Complete, First published Aug 07, 2020
☆Ambassador's pick bulan Desember 2021☆
☆Daftar Pendek Wattys Award 2022☆

Rumah tangga Praya dan Bagas tidak sebaik yang tampil di permukaan. Masing-masing  menyimpan kekecewaan serta rasa frustasi pada pernikahan yang sudah mereka berdua jalani selama enam belas tahun. Bagas terang-terangan mengungkapkan kalau Praya bukanlah lagi wanita ideal yang pantas mendampingi dirinya. Sehingga membuatnya mencari "kesempurnaan" pada diri wanita lain. Sedangkan Praya tidak memiliki kepercayaan diri untuk marah ataupun meluapkan perasaannya pada Bagas. Praya hanya ingin keluarganya tetap utuh. Ia selalu berusaha menjadi istri sekaligus ibu yang baik bagi kedua buah hatinya, meskipun dirinya merasa tidak bahagia. 

Lalu ketika Praya kembali bertemu dengan seseorang dari masa lalu, ia menemukan titik kecil kebahagiaan  yang dulu pernah dirasakannya.

Akankah Praya mengejar kebahagiaannya?

Atau tetap setia menerima rasa sakit dari pernikahannya yang rusak dengan Bagas?

•Cover by: Lana Media
All Rights Reserved
Sign up to add Happiness is a Butterfly [TAMAT] to your library and receive updates
or
#24selflove
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Since You Came Along [TERBIT] cover
Hyper cover
A Blessing In Disguise (END) cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
Rafael Natha D.  (END) cover
Love In The Purple Sea cover
Begin Again [COMPLETED]  cover
Fake Boyfriend [END] cover
Peka cover
We just friends, right? cover

Since You Came Along [TERBIT]

37 parts Complete

PUBLISHED BY RALENA PUBLISHER PART MASIH LENGKAP *** Hari ini Mora memakai lipstik berwarna merah cukup pekat. Ian heran kenapa lipstik itu tidak luntur dari bibir Mora, padahal gadis itu baru saja menghabiskan sepiring pasta aglio e olio yang membuatnya berkali-kali mengusap bibirnya yang berminyak. Ian jadi teringat ucapan Theo tadi siang, "jangan-jangan itu kink lo, ya? Jadi bergairah kalau liat Mora marah-marah?" Ian bukannya suka melihat Mora marah-marah. Mungkin.... Ian secara sukarela membuat Mora marah karena dia suka melihat warna bibir gadis itu. Mungkin, karena jantungnya yang berulang-ulang kali jatuh, terjun bebas tanpa bisa ia kendalikan. Mungkin Ian sudah muak membayar satu pint es krim matcha kesukaan Amora-kesukaan mereka berdua-setiap kali gadis itu marah. Mungkin juga karena Ian hilang akal setiap Mora memakai lipstik warna merah. Seperti saat ini. Maka yang terucap dari bibirnya adalah: "Kita kawin aja nggak, sih?" ----