Menceritakan perjalanan seorang gadis kelahiran kota bandung yang bercita-cita menjadi pelari dan cerita ini berputar antara hubungan yang paling indah dan sensitif dari seorang ayah dan putrinya. Andi Gival (ayah Meri) bekerja sebagai pegawai di satu sekolah di Bandung. Satu-satunya impiannya adalah berjuang melawan segala rintangan dan mendidik putrinya Meri untuk masa depan yang lebih baik. namun meskipun berusaha keras untuk belajar dan membuktikan dirinya, Meri tak bisa mencapai harapan Gival (ayah Meri) Selain menikmati masa kecilnya, Meri berusaha keras untuk memenuhi impian ayahnya.
Namun entah bagaimana dia tak bisa memahami perhitungan dan karenanya selalu menemukan dirinya bingung antara huruf dan angka Pelatih Meri yakni Ratna Dwi memberitahu Gival bahwa Meri bisa menjadi seorang atlet. Meri muncul sebagai pemenang dalam perlombaan nasional namun saingannya yakni Ardi mencampur obat dalam makanan Meri sehingga dalam tes darah, Meri ditemukan menggunakan obat-obatan dan dikeluarkan dari akademi lari selama 5 tahun. Sebagai akibatnya, keluarganya yang tak bersalah menghadapi kemarahan penduduk desa dan Meri sangat terkejut sehingga dia berhenti menjadi pelari selamanya
Lima Tahun Kemudian
Meri kini tumbuh dewasa dan ia memiliki tanggung jawab untuk merawat keluarganya serta impiannya juga. Dia bertemu Ubay, teman masa lalunya namun di antara mereka tak terlalu baik. Ketika Ubay mengetahui bahwa Meri bergabung dengan perguruan tinggi yang sama dengan nya, Ubay mengancamnya untuk meninggalkan perguruan tinggi namun akhirnya, mereka saling jatuh cinta.
Tetapi kemudian Meri bermasalah dengan Yati (ibu Ubay) marah dan memengaruhi Ubay untuk menjadikan Meri musuh, Yati menyuruh Ubay serta Ardi memulai permainan baru Ubay dan Meri menikah satu sama lain. Setelah disiksa oleh Ubay dan keluarganya akhirnya Ubay mengetahui bahwa Meri tak bersalah dan ibunya dalang di balik semua rasa sakit Meri
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.