Cerita ini awal dari kisah 2 remaja SMA. Dengan usia yang terbilang masih begitu belia, namun ia sudah merasakan kerasnya hidup. Sejak saat itu, kegaduhan dirumah yang pernah ia anggap sebagai surga, kini menjelma menjadi jutaan kembang api. Disamping itu dorongan serta ucapan semangat tak pernah berhenti ia dengar selama 3 tahun dari seorang kekasihnya. Namun, tepat ketika ia berusia 17tahun jarak tidak lagi mengizinkan mereka bersama. Ia pernah merasa sendiri, tidak ada lagi pundak untuk bersandar, tangan untuk menggenggam, pelukan hangat untuk selalu menguatkan, kaki untuk menopang tubuhnya dikala ia sudah tidak lagi sanggup berdiri sendiri, lidah yang memberi dorongan untuk terus melanjutkan hidup, hati yang begitu lembut, tidak ada. Akankah mereka dipertemukan kembali? Melanjutkan kisahnya atau malah semakin menjauh sebab banyak sekali duri yang sempat terhunus tajam. Cikarang, 17 oktober 2019. Encah mardilah.