~Ketika bertemu tanpa membawa rasa mengapa harus pergi dengan membawa rasa? Ada apa dengan diri ini? Mengapa ia membawa sesuatu yang tak seharusnya ia bawa, rasa yang sangat sulit untuk dilupakan, melebihi rasa sakit yang didapatkan. Rasa yang tidak memiliki tempat, kemana ia akan dibawa? Ketika sudah lelah, kenapa rasa ini tak kunjung pergi? Memberi tanda bahwa ia ingin diakui dan tidak ingin pergi, ia ingin selalu berada disamping orang yang memunculkannya dengan sepenuh hati~
Love And Believe
Bertemu dan mengenal selalu dirasakan setiap manusia. Sama halnya dengan Heera Zafia Qirani ia mengenal dan jatuh hati pada islam, bermula disaat Heera mendengar lantunan ayat suci Alquran di acara kampusnya hingga mencoba untuk membaca arti dari kitab suci Alquran secara diam diam agar tidak diketahui keluarga.
Kembimbangan Heera muncul ketika ia tak hanya jatuh hati kepada agamanya, namun juga kepada pemeluknya. Bagaimanakah ini? Apa mungkin bisa bersatu? Ini hanya sekedar jatuh hati ataukah ingin memiliki?
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.