Story cover for Lavina's Salvation by akusukakodomo
Lavina's Salvation
  • WpView
    Reads 77
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 77
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Aug 12, 2020
Gadis muda yatim piatu Rava Fox, telah melakukan dosa besar dan menyembunyikan dirinya di Panti Asuhan Mary-Rose, kota Daneria. Hari-hari ia lakukan dengan mengabdi, berharap jiwa kotornya disucikan kembali. Hingga ia bertemu lelaki berwajah lugu bernama Margo Fineux, yang ternyata tak sepolos kelihatannya.

Rava memperlakukan keduanya dengan hormat sebagai biarawati, namun semua berubah ketika sosok dari masa lalu orangtuanya mengincarnya. 

Serta bahaya yang juga mengincar Rava sendiri, sang serigala berbulu domba.
All Rights Reserved
Sign up to add Lavina's Salvation to your library and receive updates
or
#7da
Content Guidelines
You may also like
GRAVITY OF US by Jannah1239
50 parts Complete Mature
Jennata Moor bukan mahasiswa biasa. Dengan rambut merah menyala yang selalu dikuncir tinggi dan gaya bicara ceplas-ceplos, dia adalah pusat perhatian di mana pun dia berada-termasuk di kelas teori fisika yang membosankan. Saat dosen melemparkan pertanyaan tentang relevansi teori relativitas Einstein, Jennata menjawab dengan candaan sarkastik yang langsung membuat satu kelas pecah tawa. Namun, di balik tingkah jenakanya, Jennata bukan sekadar gadis yang suka bercanda. Begitu ia melangkah keluar dari kelas-setelah "diusir" oleh dosennya-wajahnya berubah. Senyumnya yang tadi penuh canda kini berganti dengan ekspresi serius. Di depan pintu, seorang gadis berambut hitam panjang sudah menunggunya. Aera Alexa, sahabat sekaligus rekannya dalam petualangan yang jauh dari dunia akademis. Jennata dan Aera bukan hanya mahasiswa biasa. Mereka adalah "The Ravens," duo yang dikenal karena keberanian dan kepandaian mereka dalam menyusup ke berbagai sistem dan menggali rahasia yang tersembunyi. Hari itu, mereka memiliki misi baru-menargetkan seorang CEO muda dari perusahaan teknologi terbesar di kota. Dengan mobil sport hitam yang melaju mulus di jalanan, Jennata dan Aera bersiap menghadapi tantangan. Bagi mereka, hidup bukan sekadar soal kuliah dan nilai, tapi tentang membuktikan bahwa mereka bisa menembus batasan yang dibuat oleh dunia. Di balik canda dan kekacauan, ada permainan yang jauh lebih besar sedang mereka jalani. Dan bagi The Ravens, ini baru permulaan.
You may also like
Slide 1 of 5
GRAVITY OF US cover
Academy Magical kristal cover
Duchess Sellena [Pre order] cover
Story Red Eyes: Playing Eyes (END)  cover
Dalam Nafas yang Sama cover

GRAVITY OF US

50 parts Complete Mature

Jennata Moor bukan mahasiswa biasa. Dengan rambut merah menyala yang selalu dikuncir tinggi dan gaya bicara ceplas-ceplos, dia adalah pusat perhatian di mana pun dia berada-termasuk di kelas teori fisika yang membosankan. Saat dosen melemparkan pertanyaan tentang relevansi teori relativitas Einstein, Jennata menjawab dengan candaan sarkastik yang langsung membuat satu kelas pecah tawa. Namun, di balik tingkah jenakanya, Jennata bukan sekadar gadis yang suka bercanda. Begitu ia melangkah keluar dari kelas-setelah "diusir" oleh dosennya-wajahnya berubah. Senyumnya yang tadi penuh canda kini berganti dengan ekspresi serius. Di depan pintu, seorang gadis berambut hitam panjang sudah menunggunya. Aera Alexa, sahabat sekaligus rekannya dalam petualangan yang jauh dari dunia akademis. Jennata dan Aera bukan hanya mahasiswa biasa. Mereka adalah "The Ravens," duo yang dikenal karena keberanian dan kepandaian mereka dalam menyusup ke berbagai sistem dan menggali rahasia yang tersembunyi. Hari itu, mereka memiliki misi baru-menargetkan seorang CEO muda dari perusahaan teknologi terbesar di kota. Dengan mobil sport hitam yang melaju mulus di jalanan, Jennata dan Aera bersiap menghadapi tantangan. Bagi mereka, hidup bukan sekadar soal kuliah dan nilai, tapi tentang membuktikan bahwa mereka bisa menembus batasan yang dibuat oleh dunia. Di balik canda dan kekacauan, ada permainan yang jauh lebih besar sedang mereka jalani. Dan bagi The Ravens, ini baru permulaan.