Hello to My Idol!
  • Reads 19
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 19
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 12, 2020
Wannaone❤

"Risya, kapan kamu akan berhenti menyukai K-Pop?" tanya Rafi yang sudah lelah dengan tingkah putrinya, karena selalu membeli album idol favoritenya yang tidak penting.

Risya mengangkat kepalanya dengan berani. "Jiwa K-Pop dalam diriku ini telah mendarah daging, Ayah."

"Lebih baik kamu menonton pertunjukan musik serta tari lokal terlebih dahulu," saran Laras lembut. "Cobalah untuk mencintai produk dalam negeri, Risya."

Gadis cantik itu tersenyum simpul. "Maaf, tapi menurutku K-Pop lebih menarik, Bunda. Aku langsung jatuh cinta, ketika melihat visual mereka yang mampu meluluhkan hati."

Penasaran?

Don't forget to vote and comment. Thanks❤
All Rights Reserved
Sign up to add Hello to My Idol! to your library and receive updates
or
#613ongseongwoo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
COMEBACK | LINGORM cover
MATHERA cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Duke's Grip cover

FORBIDDEN BONDS

45 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?