Tiada lagi harap dalam asa. Tiada lagi kesempatan kedua. Tiada lagi kata maaf dari orang tua. Semua hilang dalam sekejap mata, hanya karena sebuah cita.
Bertahun-tahun menjadi putra yang dibanggakan, dipersiapkan menjadi pemimpin perusahaan, seorang Zayn Javadd Malik merasa dibuang. Ditendang begitu saja oleh keluarga yang membesarkannya penuh kehangatan.
Seusai itu, hidupnya penuh hampa. Kehancuran selalu menyertai langkah. Hingga, si gadis pencinta pantai di masa kecilnya kembali datang. Keira Mafaza Albaihaqi namanya.
Gadis itu adalah dia yang tak pernah Zayn kira akan memutar balikkan pemikirannya. Bahwa sang ibu selalu memberi cinta, pun sang ayah yang tak pernah berhenti menitip doa. Bahwa selamanya, Zayn tetap memiliki ikatan dengan mereka.
"Karena sejatinya sebuah ikatan tidak dibuat dengan darah, melainkan dengan hati."