[Haikyuu!! Fanfic] Bokura no Playlist
  • Reads 8,399
  • Votes 603
  • Parts 4
  • Reads 8,399
  • Votes 603
  • Parts 4
Ongoing, First published Aug 14, 2020
"Pasca tanding latih melawan Datekou, Kageyama jadi sering menghindari Hinata, bahkan terlihat canggung saat latihan. Hinata nyaris tak menyadarinya, sampai akhirnya Tsukishima memberitahunya. Setelah mengetahui alasan Kageyama menghindarinya, Hinata memutuskan untuk menghiburnya dengan mendengarkan musik bersama di IPod Kageyama." | Bahasa Indonesia,
Shonen-Ai, KageHina, Contain Manga Spoiler. | inspired by "Lemon" song by Kenshi Yonezu.
All Rights Reserved
Sign up to add [Haikyuu!! Fanfic] Bokura no Playlist to your library and receive updates
or
#7playlist
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
Kisah Tak Sempurna cover
antagonis wife [TERBIT] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.