"Ama, boleh umi minta sesuatu?" "Boleh umi, selama Ama bisa." Jawab Najma sambil tersenyum. "Umi yakin Ama pasti bisa, umi ingin Ama memberikan mahkota untuk umi dan abi disyurga nanti" kata wanita yang terbaring lemah tersebut sambil tersenyum. "mahkota?" Gadis itu termangu sesaat mendengar keinginan sang umi. >>>>> "Ketika perasaan yang tak kumengerti datang, aku tak tau harus seperti apa. Yang bisa kulakukan hanyalah menceritakannya kepada Allah" ~Najma Hafidzah. "Aku memilih mencintaimu dalam diam, karena dalam diam tak kutemukan penolakan. Karena ini bukan saatnya, maka tunggulah masa itu tiba, in syaa Allah" ~Muhammad Najmi Mubarok. "Seperti bintang diatas sana ma, lo terlalu mustahil untuk bisa gue dekati. Yang bisa gue lakuin hanyalah memandang dari kejauhan." ~Rayyan Akbar. >>>>> Inilah kisah seorang gadis bernama Najma Hafidzah. Tentang perjuangan, cinta dan logika. Akankah dia bisa melewatinya? Akankah dia bisa memenuhi keinginan umi abinya? Seperti apa perjuangannya? Dan cinta yang seakan melengkapi kisah hidupnya? "Allah senantiasa memberikan takdir terbaik untuk hamba hambaNya" Kata gadis tersebut senantiasa ikhlas menjalani hidupnya. semoga suka ya cerita sederhana yang saya tulis dan semoga bermanfaat. ambil baiknya dan buang buruknya salam 😊
5 parts