Aku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel
Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan,"
"Bentar ya, Papa mau nemenin Bulan tidur,"
"Bentar ya dek, Abang mau beliin Bulan ice cream,"
"Bentar ya, Mama takut penyakit Bulan kambuh, Mama mau jagain Bulan dulu, kamu main sendiri dulu ya,"
AKU KAPANNN!!!!!!
SELALU SAJA BULAN BULAN DAN BULAN!!!!!
Tapi mengapa setelah aku terbiasa dengan semuanya kalian malah manis kepadaku?
sepi adalah sahabatku yang paling setia -Mentari Carramel
Dan ini juga tentang Gava yang berstatus sebagai pacar Mentari pun mencintai kembarannya itu.
Yang selalu terucap adalah "kamu lihat itu Bulan, dia baik, lemah lembut, penyayang, enggak kasar. Seharusnya kamu contoh kembaran kamu itu Tar,"
Aku lelah dengan ini semua, kapan kebahagiaan berpihak padaku?
"Gue yang terluka, kalian yang bahagia."
-Cinta yang Tersembunyi
Tak mempunyai perasaan terhadap teman sendiri itu tidaklah mudah, apalagi mereka telah berteman sejak pertama kali menginjak masa putih abu. Dirinya selalu menepis pikirannya jika ia menyukai temannya sendiri. Namun, naasnya ia tak bisa menepis pikirannya lagi, ia sadar kalau dirinya telah mempunyai perasaan lebih dari sekedar teman terhadap temannya sendiri.
Namun, sayangnya ia harus menghapus perasaan itu, ketika mengetahui bahwa orang yang ia sukai sedang menyukai sahabatnya sendiri, sungguh sakit bukan?
"Terima kasih, ya, Maw. Berkat ide dan kerja sama lo, gue bisa pacaran sama Asha."
"Tidak masalah."
"Gue yang lebih dulu menyukai lo, tapi kenapa lo lebih milih sahabat gue sendiri?" batinnya.
Lantas, bagaimana dengan kisah selanjutnya? Yuk ikuti kisah mereka bertiga hingga akhir.