Mungkin hanya orang-orang bodoh yang tidak mempercayai tentang takdir dan kesengajaan. Tapi, apakah Risti termasuk kedalam golongan orang bodoh itu? Dimulai dari kesengajaan yang tidak ia anggap nyata itu, semua yang sudah direncanakan semakin menjadi rumit dan tak terarahkan lagi. Karena ini ia mulai bingung akan tujuan nya, memilih cinta yang akhirnya ia temukan, atau menjalankan semua hal yang sudah dia rencanakan sebelumnya? Atau mungkinkah akhirnya memilih untuk melarikan diri dari cinta-nya serta menyembunyikan semua fakta tentang kehidupan, dan juga siapa dia sebenarnya? Jadi bolehkah dia merasa lelah dan memilih lari?