Sejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan. Namun jatuh cinta pada lelaki itu bukanlah hal yang di rencanakan. Lelaki yang mengacaukan sekaligus memperbaiki hidupnya. Sebagian dari hidupnya adalah rencana yang sudah diatur dan sebagiannya lagi adalah murni kebetulan yang terjadi. Apakah ia bisa menerima kenyataan ini?