"Stay or leave me?" pertanyaan itu terlontar begitu saja, dari mulut cowok yang berdiri menjulang tinggi, di hadapan cewek tersebut. "Stay!" tegas cewek tersebut, menjawab dengan cepat pertanyaan cowok di hadapannya. "Kenapa lo milih stay? sedangkan lo masih memiliki pilihan leave me. Lo bakalan nyesal karena udah milih stay!" cowok tersebut langsung membalikkan badannya, berniat untuk segera pergi sejauh-jauhnya dari cewek tersebut. "Kenapa harus meninggalkan lo, saat gue udah yakin untuk stay?" cowok tersebut berhenti melangkah. Cewek tersebut tersenyum senang memandang punggung cowok itu yang berbalik kembali. "Kenapa harus tinggal saat lo bisa memilih pergi? Pergilah selagi lo bisa pergi, sebelum lo terjebak selamanya sama gue, karena udah milih stay." "Gue udah mutusin untuk milih stay. Jadi, gue udah siap untuk menerima setiap resiko yang bakalan datang suatu saat nanti. Karena, gue percaya lo dan gue hanya ingin memilih lo!" sekali lagi cewek tersebut menjawabnya cepat dan tegas. "Sekali lagi gue tanya, Stay or Leave Me?" cowok tersebut menegaskan pertanyaan itu kembal,i dengan menegaskan setiap kata dalam pertanyaannya. "Stay!" tegas cewek tersebut dengan senyum tulus yang membingkai wajahnya. "Terserah lo. Tapi, sekarang pilihan lo enggak bisa berubah. Gue harap lo enggak menyesal!" Cowok tersebut tersenyum sinis membalas senyum manis cewek di hadapannya. Ia segera membalikkan badannya dan berjalan menjauh dari cewek tersebut. "Gue enggak akan menyesal!" Cewek tersebut berteriak agar cowok itu mendengarnya. Dan benar saja, cowok itu tersenyum kecil tanpa menoleh ke arah sumber suara, tetap melanjutkan langkahnya menuju parkiran. Membiarkan sunyi, yang mengisi suara dan suasana hening setelah ucapan cewek tersebut.