Arashya Derya Rayyanka. Nama itu tercantum pada kartu rencana studi milikku. Ia adalah dosen yang dikagumi karena parasnya yang rupawan, tapi tidak dengan sifatnya. Namanya berasal dari kata 'Arash', seorang pahlawan dalam dongeng Persia. Tapi menurutku, dia lebih cocok dengan karakter Ares, dewa perang dalam mitologi Yunani. Dewa Ares merupakan simbol kebrutalan, kekejaman, dan horor dari peperangan. Dewa Ares melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya, sama seperti dia. Berikut adalah beberapa peraturan yang ditetapkan oleh Dewa Ares (yang aku tambahkan sedikit micin supaya rasanya lebih enak): - Gak boleh alpa alias ngilang tanpa kabar, nanti Dewa Ares nyariin. - Gak boleh telat gara-gara kebablasan tidur ataupun begadang, nanti dianggap ngilang tanpa kabar. Kalau Dewa Ares rindu gimana? - Dilarang dandan menor, supaya gak dikira berpaling ke cowok lain. Nanti Dewa Ares cemburu. - Dilarang pakai rok pendek seperti kekurangan bahan, supaya gak masuk angin. Nanti Dewa Ares khawatir. Nb: Siapkan senjata berupa mulut nan tajam, amunisi berupa kosakata yang banyak berisi umpatan, dan tameng untuk bertahan dari serangan mematikan miliknya. Ingat!!! Senjata dan amunisi hanya digunakan dalam keadaan terdesak. Bagaimanapun pasal satu tetap berlaku, yaitu Dewa Ares selalu benar.
53 parts