"Amalinda Aish, be my wife."tiba tiba suara Rian terdengar dibalik kegelapan kolm pancuran itu. Alin menoleh dan saat itu air pancur, lampu taman semuanya menyala. Dia terkejut, mengapa ini diatur sedemikian rupa oleh Rian?. "Ri.. Rian? Apa kamu bilang tadi?"-Alin ragu dengan pendengaran nya dan bertanya kembali kepada Rian. Mengap sahabatnya berkata sedemikian. "Alin, be my wife"-Rian memegang tangan gadis yang amat dicintainya. Alin melepaskan tangan Rian. Dia memandang mata indah lelaki dedepannya mencari kebohongan dimatanya. Hasilnya nihil, yang ada hanya tulus dan kejujuran. "Rian jangan becanda kayak gini. Gak lucu tauk." Alin mengalihkan pandangannya. "Alin my dear look into my eyes. Hey Alin, listen. Aku serius gak becanda. Aku mau kamu jadi istriku. Aku gak mau pacaran. Aku mau pacaran setelah aku sah menjadi suamimu."-Rian memegang pipi gadis itu. "Lepasin rian. Gini aku anggap kamu temen aku. Gak lebih. Aku tau kmu punya kekasih disini. Aku dah pernah jumpa dia. Kau peluk dia mesra dan itu hal pribadi kau. Sekarang kau sahabat bagi aku tak pernah lebih. Jangan kau sakitkan hati kekasih kau yang kat sini tu. Dia akan kecewa bila tau kau lamar orang lain dan bukan dia." Panjang lebar Alin bercerita. bagaimana perkembangan cerita mereka? yuk ikuti kita Amalinda Aish dan Errian Alvano.