Kita, antonim. Dua perbedaan, yang tak akan bisa bersama. Semua bencana, timbul dariku. Dan semua kebahagiaan, berasal darimu. Jujur saja, aku akan sangat bergantung padamu. Namun sayang, kau tak bisa bergantung padaku. Aku hanya kesialan, yang tak pernah diinginkan oleh orang lain. Tetapi, kau selalu tak ingin berada jauh dariku. Entah kau hanya kasihan, atau mungkin benar-benar sayang kepadaku?.
Kau adalah malam, sedangkan aku adalah pagi dan siang. Bukannya aneh? Aku akan selalu menemani orang-orang dengan kesialan. Maka dari itu, menjauhlah dariku, tak usah mengenalku, atau kau akan merasakan akibatnya.
"Jika kau masih sayang pada dirimu, dan orang disekitarmu, maka biarkan aku tuk hilang dari bumi ini. Agar tak ada lagi kesialan, bencana, dan rasa benci."
Suami Hana seorang tentara, dihari pertama pernikahnnya Difki dikirim kemedan perang. Sayangnya pria itu telah gugur dalam perang membuat Hana yang masih perawan menjadi janda. Karena Difki adalah anak tunggal dalam keluarganya, sang ibu mertua tiba tiba mengusulkan ide gila agar ayah mertuanya tidur dengan menantunya untuk memperoleh keturunan.