Ketika rumah bukan lagi tempat berpulang, kemanakah kaki harus pergi? Sendiri, sepi. Hanya nyanyian binatang malam menemani kesendirian. Kemana harus melangkah, pertanyaan yang kesekian kalinya berbisik di sisi hati dan pikiran. Luka yang sejak lama seharusnya masih tersimpan rapi, kini harus menjadi api yang berkobar. Mungkin inilah akhirnya, adalah menyerah menjadi jalan terakhir dari segala penantian panjang, dari segala rahasia yang memang seharusnya di ungkap.All Rights Reserved
1 part