My Hope
  • Reads 2,419
  • Votes 188
  • Parts 7
  • Reads 2,419
  • Votes 188
  • Parts 7
Ongoing, First published Aug 19, 2020
"Hyung, sebenarnya tujuanku hidup untuk apa?"

Sinar mentari yang awalnya sangat terasa menembus kulit perlahan berubah menjadi hawa dingin yang menusuk paru-paru. Sinar mentari itu tidaklah sama lagi. Sinarnya tidak akan pernah datang memberi kehangatan untuk seseorang yang sedang berlutut memeluk sinarnya. Sinar tersebut pergi terlalu cepat meninggalkan penyesalan yang sedalam palung laut mariana dan segenggam harapan yang sirna.

~ Mentari sekarang menjadi sangat cerah, namun harapanku telah hilang. Ia pergi menjadi sebuah matahari yang sudah benar-benar bahagia, yang tak akan pernah merasakan sakit dan kini hanya menjadi kenangan dari es yang mencair ~
All Rights Reserved
Sign up to add My Hope to your library and receive updates
or
#482sope
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.