Story cover for Line Of Destiny [√] by AxtYeppeo
Line Of Destiny [√]
  • WpView
    Reads 591
  • WpVote
    Votes 151
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 591
  • WpVote
    Votes 151
  • WpPart
    Parts 17
Ongoing, First published Aug 19, 2020
🚫NO COPAS!!! 🚫

𝐋𝐢𝐧𝐞 𝐎𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲


𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫, 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡, 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡, 𝐝𝐚𝐧, 𝐝𝐨𝐬𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧. 
~𝐀𝐤𝐬𝐚𝐬𝐭𝐫𝐚_𝟗𝟖


"Semesta itu jahat! Oh tidak, semesta itu adil. 
Cukup jalani duniamu walaupun penuh dengan kepura-puraan, dan jangan lupa, dunia ini bersifat sementara, jika kamu penuh luka didunia maka jangan marah, ingat masih ada akhirat yang bersifat abadi.
Seringkali orang memakai topeng dengan beragam macamnya agar apa? Agar ia masih terus bisa hidup dalam dunia pura-puranya, dan kamu tidak perlu khawatir karena dibalik itu semua, Tuhan telah merencanakan sesuatu yang tak akan terduga selama seumur hidupmu."

Cerita seorang gadis cilik yang diasingkan oleh keluarganya sendiri dikarenakan sebuah kesalahpahaman. 

bagaimana kisah dari keluarganya? 
apakah semua kesalahpahaman itu akan terselesaikan? 
apakah ia akan terbebas dari semua luka dan kepedihannya? 
Adakah pangeran yang siap membantu menyembuhkan seluruh lukanya, ataukah malah ia yang menjadi beban untuk dirinya? 

apakah akan menjadi sad ending ataukah happy ending... 

simak ceritanya!! 



{Tolong hargai karya orang lain jika ingin karyamu dihargai! 🍁}




@Aksastra_98
All Rights Reserved
Sign up to add Line Of Destiny [√] to your library and receive updates
or
#34terungkap
Content Guidelines
You may also like
Seperti Tulang [SUDAH TERBIT] by din4diinn
25 parts Ongoing
⚠️ Ditulis oleh: Aksaradin & NS. Sea ⚠️ Tersedia di shopee @ranisalenovel *** Haura Putri Maheswari, perempuan yang dikenal cantik, entah parasnya, maupun bentuk lukanya. Haura tumbuh pada atap sempurna, tapi cacat. Ia diperbolehkan untuk tinggal, meski suasana tampak berbeda dalam sana. Sebab, beberapa orang mungkin tidak akan pernah menganggapnya terlihat. Meskipun begitu, Haura tetap ingin bersama keluarganya. Tidak ada yang baik-baik saja, hari-hari terasa seperti berjalan pada kegelapan. Memasuki dunia yang di mana hanya ada luka dan air mata. Hidup tidak selamanya berisi kebahagiaan, memang. Luka, duka, pilu, dan rasa sedih akan selalu bertandang tanpa henti. Bahkan, tidak semua orang mampu bertahan hingga akhir. Ada yang memilih memutuskan jalannya sendiri, memilih mengutuk diri atas kelahiran, dan ada yang pulang sebelum waktunya. Namun kali ini, Haura berharap ia mampu bertahan di tengah gempuran pembenci. Tak ada yang dapat disalahkan, termasuk takdir. Semua yang terjadi sudah memiliki garisnya sendiri. Haura percaya, pada awalnya, bahwa hal-hal yang rusak pasti akan menemukan utuhnya suatu saat nanti. Hingga di mana kepercayaannya mulai pudar, seseorang datang, menuntunnya kembali pada jalan berbatu yang ia lalui sebelumnya. Ia jelas menolak, untuk apa kembali pada tempat yang sama jika harus mengulang patah yang serupa untuk kesekian kali? "Untuk membuat usaha lo menanam benih bunga di tahun-tahun sebelumnya nggak sia-sia. Gak mungkin 'kan kalau lo gak mau ngelihat hal indah yang selau lo nanti kedatangannya." - Samudra Sean Albiru **** "Ketika hidup dianugerahi patah berkali-kali, kau akan memilih mati, atau kembali sembuh dalam keadaan tak utuh?" - Seperti Tulang
Jika esok Tak Pernah Ada by Syaquelara
12 parts Ongoing
Azela Raulika, seorang gadis yang tampak memiliki segalanya-kecantikan, keluarga, dan masa depan yang cerah-namun di balik itu semua, ia menyimpan luka yang dalam. Hidupnya tak pernah sama sejak kehilangan ibunya, meninggalkan dia bersama ayahnya yang keras dan tak pernah mengerti. Setiap hari, Azela terjebak dalam kesepian yang mengerikan, merasakan beratnya dunia yang terus memandang dirinya sebagai sosok yang tak pernah cukup. "Ayah, kenapa harus aku?" adalah pertanyaan yang selalu terngiang dalam benak Azela, sebuah pertanyaan yang tak pernah terjawab. Ayahnya, yang dulu penuh kasih, kini hanya tampak seperti sosok asing yang lebih suka menambah luka daripada menyembuhkannya. Perlakuan dingin dan kemarahan yang tak terduga membuat Azela merasa dirinya hanyalah beban, bukan anak yang layak mendapatkan cinta dan perhatian. Namun, di balik setiap tamparan dan kata-kata tajam, Azela hanya ingin satu hal: 'dimengerti' , 'dihargai' , dan yang terpenting, "pulang ke pelukan kasih sayang yang telah lama hilang". Tapi, semakin dia mencari, semakin tak ada yang datang. Lelah dengan segala harapan yang pupus, Azela harus bertahan dalam dunia yang terasa semakin sunyi dan tak adil. Apa yang akan terjadi ketika seorang anak merasa tak pernah cukup di mata ayahnya sendiri? Akankah Azela menemukan jalan keluar dari kesunyian ini, atau takdir akan terus membawa luka yang semakin mendalam? #Jangan lupa vote komen dan juga follow, jangan cuma baca aja yaaa readrs..... #Oke langsung masuk je cerita aja ya.....
You may also like
Slide 1 of 10
Seperti Tulang [SUDAH TERBIT] cover
MAVZIVA  cover
Cinta Yang Habis cover
BAM || Betapa Aku Mencintaimu (End) cover
Aisfa Cinta dalam Doa [END] cover
ALEYA~~ cover
Takdir Sang Ilahi [END] cover
World is Not What it Seems? (On Going) cover
Jika esok Tak Pernah Ada cover
DEAR ANNA (LENGKAP) cover

Seperti Tulang [SUDAH TERBIT]

25 parts Ongoing

⚠️ Ditulis oleh: Aksaradin & NS. Sea ⚠️ Tersedia di shopee @ranisalenovel *** Haura Putri Maheswari, perempuan yang dikenal cantik, entah parasnya, maupun bentuk lukanya. Haura tumbuh pada atap sempurna, tapi cacat. Ia diperbolehkan untuk tinggal, meski suasana tampak berbeda dalam sana. Sebab, beberapa orang mungkin tidak akan pernah menganggapnya terlihat. Meskipun begitu, Haura tetap ingin bersama keluarganya. Tidak ada yang baik-baik saja, hari-hari terasa seperti berjalan pada kegelapan. Memasuki dunia yang di mana hanya ada luka dan air mata. Hidup tidak selamanya berisi kebahagiaan, memang. Luka, duka, pilu, dan rasa sedih akan selalu bertandang tanpa henti. Bahkan, tidak semua orang mampu bertahan hingga akhir. Ada yang memilih memutuskan jalannya sendiri, memilih mengutuk diri atas kelahiran, dan ada yang pulang sebelum waktunya. Namun kali ini, Haura berharap ia mampu bertahan di tengah gempuran pembenci. Tak ada yang dapat disalahkan, termasuk takdir. Semua yang terjadi sudah memiliki garisnya sendiri. Haura percaya, pada awalnya, bahwa hal-hal yang rusak pasti akan menemukan utuhnya suatu saat nanti. Hingga di mana kepercayaannya mulai pudar, seseorang datang, menuntunnya kembali pada jalan berbatu yang ia lalui sebelumnya. Ia jelas menolak, untuk apa kembali pada tempat yang sama jika harus mengulang patah yang serupa untuk kesekian kali? "Untuk membuat usaha lo menanam benih bunga di tahun-tahun sebelumnya nggak sia-sia. Gak mungkin 'kan kalau lo gak mau ngelihat hal indah yang selau lo nanti kedatangannya." - Samudra Sean Albiru **** "Ketika hidup dianugerahi patah berkali-kali, kau akan memilih mati, atau kembali sembuh dalam keadaan tak utuh?" - Seperti Tulang