Story cover for A SPECK OF LIGHT by shihos
A SPECK OF LIGHT
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Aug 19, 2020
Berjuanglah! jika memang kamu mulai lelah tidak apa-apa beristirahatlah,jangan sampai kamu melukai diri kamu sendiri. Aku tau itu sulit tapi inilah hidup.
All Rights Reserved
Sign up to add A SPECK OF LIGHT to your library and receive updates
or
#315kenyataan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Saat Rumah Tak Lagi Pulang [Selesai] cover
Hanya Singgah cover
Biarkan Aku Yang Pergi[Sequel End]✔ cover
Galara ( Selesai ) cover
ZIVANA(ON GOING)√ cover
Yang katanya keluarga cover
Ketika cinta harus pergi cover
BALADA EZA FAMILY'S [ Complete✔ ]  cover
I Wanna Die Soon (Beginning)✔️ cover

Saat Rumah Tak Lagi Pulang [Selesai]

37 parts Complete

Cerita sudah selesai, masih lengkap. ❝Seperti harapan yang tak pernah usai, rindu selalu punya cara untuk membuat air mata terjatuh.❞ Bagi Rere, rumah bukan lagi tempat untuk pulang. Sejak kepergian Papahnya yang lebih memilih wanita lain ketimbang keluarganya, dan juga Tama, sahabat yang pernah menjadi dunianya-hidup terasa hampa dan sunyi. Hingga suatu hari, di tepi pantai yang selalu menenangkan hatinya, dia bertemu dengan Arkanta Sanjaya-pria asing yang perlahan membawa warna ke dalam dunianya yang gelap. Arkan hadir seperti angin laut, membawa ketenangan sekaligus kebingungan. Ada sesuatu yang terasa akrab dalam diri Rere, seolah ia pernah mengenalnya jauh sebelum pertemuan itu, dan semakin dalam Arkan mengenal Rere, semakin kuat perasaan asing yang menggelitik pikirannya. Lalu, ingatan itu datang. Sebuah mimpi yang pernah menghantuinya bertahun-tahun lalu-tentang seorang gadis tunanetra yang duduk di halte bus, menangis dalam keheningan. Apakah semesta telah menuliskan kisah mereka jauh sebelum mereka bertemu? Ataukah ini hanya permainan takdir yang tak bisa mereka hindari? Saat rumah tak lagi menjadi tempat untuk pulang, akankah hati mereka menemukan jalannya sendiri?