Story cover for [1] For Us - DAY6 Jae ✔️ by tbookofus
[1] For Us - DAY6 Jae ✔️
  • WpView
    Reads 11,291
  • WpVote
    Votes 1,141
  • WpPart
    Parts 23
  • WpView
    Reads 11,291
  • WpVote
    Votes 1,141
  • WpPart
    Parts 23
Complete, First published Aug 19, 2020
"Apa kabar?"

Pertanyaan klasik tapi mampu membuat saya tidak berkutik setelah menjabat tangannya. Tangan hangatnya menggenggam tangan saya sembari memberikan senyuman.



✨ Kisah dari dunia "Time of Our Life" ✨

Before you read this story, please make sure you're already read "Time of Our Life"


Start : October 2020.
End : 12 Januari 2021.
All Rights Reserved
Sign up to add [1] For Us - DAY6 Jae ✔️ to your library and receive updates
or
#5completed
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ASIMETRIS [NOMIN] cover
Whisper Of The Fate  cover
Juragan Buruk Rupa cover
Ashes Of Us  cover
Second Soulmate | KDY [✔] cover
JENGGALA cover
NO CHOICE | OSH cover
OMEGA cover
Kacamata Kaharsa cover
SECOND CHANCE AT LOVE √ cover

ASIMETRIS [NOMIN]

32 parts Ongoing

Kenal Galaksi? Si Pangeran Arsitektur yang digosipin seantero kampus. Si Casanova yang kalau senyum bikin pondasi hati runtuh. Orangnya kaku, presisi, dan logis. Pokoknya, "anak Teknik banget". Kenal Sena? Si anak DKV yang kalau nggak di studio, ya di kosan. Dunianya penuh cat, deadline, dan imajinasi liar. Orangnya bebas, ekspresif, dan kadang sedikit berantakan. "Anak FSRD banget". Dua manusia dari dua planet berbeda ini tidak saling kenal selama dua tahun, sampai sebuah paket nyasar memulai bencana. Sejak saat itu, hidup Sena yang penuh warna jadi makin "ramai". Tiba-tiba harus pusing mikirin maket Galaksi yang hancur, kanvasnya yang abstrak karena noda kopi, sampai harus ngadu ke Galaksi karena ban mobilnya dikempesin pas nekat parkir di teritori Teknik. Kenapa harus Galaksi? Entah, sepertinya wajah Galaksi memang paling pas untuk dikomplain. Kata orang, benci itu tanda cinta. Kalau untuk Galaksi dan Sena, benci itu tanda... sial. Tapi kalau kesialan itu terjadi terus-terusan, jangan-jangan memang sudah takdirnya.