[Completed] Menurut Navalen, Navia hanyalah cewek sombong, menyebalkan, dan sok galak yang sukanya marah-marah. Mentang-mentang menjabat sebagai ketua kelas, Navia selalu bertingkah semena-mena tanpa memikirkan kesejahteraan teman-temannya. Belum lagi tingkahnya yang selalu pamer kepintaran yang selalu berhasil membuat Navalen dongkol setengah hidup. Sementara menurut Navia, Navalen hanyalah cowok songong yang kerjaannya selalu main ponsel di jam pelajaran, saat belajar kelompok, dan saat-saat penting lainnya. Padahal itu, kan, jelas melanggar peraturan. Sebagai manusia super perfect yang sangat taat peraturan, tingkah Navalen ini amat sangat mengganggunya! Lewat rasa benci yang mereka berdua ciptakan sendiri, kedua insan tersebut selalu baku hantam dimana-mana. Hingga suatu hari, puncak kekesalan Navia yang sangat sepele akan tingkah Navalen yang selalu bermain ponsel saat jam pelajaran ini justru mengantarkan mereka pada masalah besar juga pada sebuah misteri yang tak terduga. Tak hanya melibatkan isak tangis yang sangat pilu, tetapi mengajarkan mereka akan rasa bersyukur yang sesungguhnya. "Jalannya takdir memang seringkali rumit. Dan tidak ada yang bisa kita lakukan selain menerimanya. Rencana Tuhan memang seringkali membingungkan. Tapi percayalah bahwa itu yang terbaik. Meski yang terbaik itu tak selalu indah. Seperti kisah kita contohnya." _Nav's Stories_ Note : bukan kisah cinta remaja menye-menye yang bucin. Meskipun jauh dari kata sempurna, setidaknya di dalam cerita ini ada sedikit motivasi yang bisa kamu ambil :)All Rights Reserved
[Completed] Menurut Navalen, Navia hanyalah cewek sombong, menyebalkan, dan sok galak yang sukanya marah-marah. Mentang-mentang menjabat sebagai ketua kelas, Navia selalu bertingkah semena-mena tanpa memikirkan kesejahteraan teman-temannya. Belum lagi tingkahnya yang selalu pamer kepintaran yang selalu berhasil membuat Navalen dongkol setengah hidup. Sementara menurut Navia, Navalen hanyalah cowok songong yang kerjaannya selalu main ponsel di jam pelajaran, saat belajar kelompok, dan saat-saat penting lainnya. Padahal itu, kan, jelas melanggar peraturan. Sebagai manusia super perfect yang sangat taat peraturan, tingkah Navalen ini amat sangat mengganggunya! Lewat rasa benci yang mereka berdua ciptakan sendiri, kedua insan tersebut selalu baku hantam dimana-mana. Hingga suatu hari, puncak kekesalan Navia yang sangat sepele akan tingkah Navalen yang selalu bermain ponsel saat jam pelajaran ini justru mengantarkan mereka pada masalah besar juga pada sebuah misteri yang tak terduga. Tak hanya melibatkan isak tangis yang sangat pilu, tetapi mengajarkan mereka akan rasa bersyukur yang sesungguhnya. "Jalannya takdir memang seringkali rumit. Dan tidak ada yang bisa kita lakukan selain menerimanya. Rencana Tuhan memang seringkali membingungkan. Tapi percayalah bahwa itu yang terbaik. Meski yang terbaik itu tak selalu indah. Seperti kisah kita contohnya." _Nav's Stories_ Note : bukan kisah cinta remaja menye-menye yang bucin. Meskipun jauh dari kata sempurna, setidaknya di dalam cerita ini ada sedikit motivasi yang bisa kamu ambil :)