Gita Nurfadilah. Gadis cantik yang akan dinikahi lelaki yang sama sekali tak ia kenali. Pernikahan ini bukan tentang perjodohan. Tapi atas tanggung jawab yang telah dilakukan sang lelaki. Bukan karena hamil diluar nikah, ya.
"Saya terima nikahnya Gita Nurfadilah binti Supandi dengan seperangkat alat salat dibayar tunai!" ujar lelaki bernama Hilman dengan suara lantang.
Hilman alamsyah. Lelaki nakal yang baru saja menikahi gadis cantik nan polos ini. Ntah dia akan menafkahi atau tidak. Pada intinya, dia sudah bertanggung jawab atas kesalahnya.
Gita adalah anak dari pasangan Lastri dan Supandi. Anak semata wayangnya. Anak yang sangat ia sayangi. Lastri berasal dari Kebumen, jawa tengah. Sedangkan Supandi, berasal dari Bandung, jawa barat. Usai menikah, Supandi membawa istrinya ke tempat kelahiranya. Maka dari itu, Lastri bukanya fasih berbahasa jawa, malahan fasih berbahasa sunda.
Jika dilihat dari fisik, memang Gita ini sudah besar. Sudah berumur dua puluh tahun. Tapi jika dilihat dari pola pikir, Gita ini masih berfikir bahwa dirinya masih berumur enam tahun.
Itu semua adalah ulah Hilman. Hilman tak sengaja menabrak Gita. Karena pada saat itu, Hilman dalam keadaan mabuk. Gita mengalami benturan di kepalanya. Mengakibatkan ingatan Gita mundur ke umur enam tahun. Dimana dirinya masih bocah.