Ziya pernah merasa aman. Namun, keamanan itu hanya sesaat. Sosok yang ia percayai telah menimbulkan trauma di dalam dirinya. Meski menyakitkan, Ziya berhasil mengatasi itu semua. Sebab di rumahnya ada dua orang yang selalu memberikan kasih sayang untuknya. Ditambah seorang teman kecil yang selalu ada kapan pun Ziya membutuhkan. Tapi tampaknya kenyataan menghajarnya sekali lagi. Kehilangan. Satu kata yang membuatnya kembali ke dalam kegelapan. Bagaimana semua ini akan berakhir? Apakah pasti berakhir? Ataukah semua itu sebatas angan belaka?