Aku, Kamu dan Stetoskop | 𝑬𝑵𝑫
  • קראו 4,675
  • הצבעות 554
  • חלקים 26
  • קראו 4,675
  • הצבעות 554
  • חלקים 26
הושלם, First published אוג׳ 22, 2020
|sᴜᴅᴀʜ ᴅɪᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ ᴘᴇɴᴇʀʙɪᴛ| 
⚠️ k𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺, 𝖻𝖺𝖼𝖺 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 😎
__________

ℬ𝓁𝓊𝓇𝒷

"Kakak tahu gak kenapa aku sangat ingin jadi dokter?" 

Pikiran Khalil mengembara memilih jawaban yang pas. "Karena ingin menolong banyak orang?" tebaknya. Gadis itu menggeleng.

"Bukan," balasnya sambil tersenyum. "Tapi karena itu." Sambil menunjuk sebuah benda yang mengalungi leher Khalil.

"Stetoskop?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Karena benda itu selalu mengingatkanku akan kematian yang bisa datang kapan saja."
___________

|| Starting || 12 Desember 2020

|| Finish || 4 Februari 2024

🅒︎2𝘬20

✍ Rainy El Isra
🎨 desain cover @khia_fa

Rank:
🥇#1 of fakultaskedokteran (Mei2021)
🥇#1 of khalil (Mei2021)
🥇#1 of khalid (November2021)
🥇#1 of coas (Agustus2021)
🥈#2 of cita (Agustus2021)
כל הזכויות שמורות
Sign up to add Aku, Kamu dan Stetoskop | 𝑬𝑵𝑫 to your library and receive updates
או
#55selfhealing
הנחיות התוכן
ייתכן שגם תאהבו
She Is not Cleopatra by Es_salju
60 חלקים הושלם
"Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, kalbu seorang pencinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya."-Rumi ----- "Tuhan sedang menarikmu menuju apa yang menjadi rencana-Nya," ucapan itu membuat hatiku bergetar. Aku menatap mata coklat gelapnya sembari menahan perihnya darah segar yang mengalir di lengan kananku. Napasku tercegat saat aku menatap hanya debu dan pasir yang betebaran menutup arah penglihatanku. "apa kita bisa kembali?" tanyaku. Mata Zaidan menampakkan kilauan harapan seakan mengatakan "percayalah Tuhan akan mengirimkan seorang malaikat tanpa sayap untuk menolong kita" secara tersirat. Lantas ia mengangguk yakin menatapku. Aku terdiam saat suara itu terdengar jelas di telingaku, "طبيبة" teriakan itu menggema diantara puing-puing bangunan yang begitu memiluhkan. "Aisyah," panggilku memastikan. "ZHAFIRA!!! ZAIDAN!!!" "itu suara Yusuf," gumam Zaidan yang kubenarkan. "begitu dekat untuk meyakinkan hatimu akan bertahan kepada siapa." Aku terdiam tak menanggapi ucapan pria tampan ini. Hatiku kembali diragukan oleh perasaan cinta dan kekaguman pada makhluk-Nya. Ternyata benar apa kata Zaidan, bahwa Tuhan sedang menarikku menuju apa yang direncanakan-Nya. Dan kini adalah waktuku untuk menerima rencana itu dan memutuskan kemana hatiku akan berlabuh. ----- "Teruntuk dia yang ada dalam gemuruh porak porandanya padang pasir dan kisahnya, teruntuk seseorang yang melabuhkan perasaan dan melangitkan doanya dalam sebuah peradaban bumi para nabi. Aku hanyalah seseorang yang berusaha menjadi Kartini untuk menegakkan keadilan bagi perempuan dan menjunjung tinggi kedamaian di dunia. Aku tak memiliki banyak kekuasaan, karena aku bukan termasuk sederet perempuan sempurna Mesir dengan segala pesonanya. Aku bukan Cleopatra." -Zhafira Aisyah Farida-