SUDAH bukan rahasia umum kalau perempuan taat pasti mendambakan lelaki yang taat pula. Dan sudah merupakan hukum alam bahwa yang baik akan bersanding dengan yang baik pula. Bahkan Allah sendiri yang menjanjikan hal itu dengan begitu jelas dalam Al Qur'an. Lantas, bagaimana jika Kayla yang taat justru menawarkan dirinya kepada lelaki yang akrab dengan maksiat? "Kan aku udah bilang aku bersedia jadi istri Abang." "Aku gak pernah melamar kau." "Makanya aku yang lamar Abang duluan." Saat takdir menyatukan keduanya, akankah pernikahan sakinah yang Kayla dambakan berujung nyata? Atau justru sebaliknya?
9 parts