[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Slow update.
⚠ Jadilah pembaca yang bijak, visual disini hanya untuk menghidupkan tokoh. Jangan sangkut pautkan dengan kehidupan asli visual ⚠
***
Mereka emang fiksi, hidup dalam imajinasi yang aku ciptakan sendiri. Tapi aku merasa mereka itu ada, tinggal dan hidup di dunianya.
-Rhemalia
Yang satu hobi bercanda, satunya lagi nggak peka-peka atau mungkin pura-pura nggak peka?
-GEMINARA
***
Ini kisah tentang Nayara Senja Aileena dan Gemintang Zaffre Admaja yang bersahabat sejak kecil. Selalu bersama hingga dewasa sampai-sampai tak sadar perasaan itu hadir di antara mereka. Entah suka atau hanya nyaman karena terbiasa bersama.
Gemintang suka Nayara, tapi gadis berlesung pipi itu hanya menganggap Gemintang tidak lebih dari sekadar sahabat.
Di mata orang, Gemintang itu adalah sosok lelaki yang tampan, ramah, dan keren. Sementara itu, di mata Nayara, Gemintang hanyalah sosok lelaki yang suka jahil, sedikit manja, keras kepala dan hobi bercanda. Nggak ada keren-kerennya sama sekali.
Karena itulah, apapun yang diucapkan Gemintang kadang tidak dapat dipercaya olehnya. Termasuk pada saat lelaki itu mengungkapkan perasaannya, Nayara hanya menganggapnya bercanda.
Apakah kisah mereka akan berakhir bersama dan bahagia?
Atau justru... bertabur luka dan berujung duka?
***
"Nggak perlu nunggu sore untuk lihat senja. Cukup lihat lo. Karena bagi gue, elo adalah senja yang begitu nyata, Nayara Senja."
"Apaan sih sok puitis banget, belajar dari siapa?"
"Gue belajar dari google, puas lo?"
Motto mereka itu, 'Tiada hari tanpa adu mulut.'
***
⚠ DILARANG PLAGIAT!
Note : Kesamaan nama tokoh, tempat, ataupun kemiripan alur adalah ketidaksengajaan. Cerita ini murni berdasarkan imajinasi saya sendiri.
Start : 17-08-21
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.