Islam adalah segalanya bagi Ersa. Ketentuannya mutlak. Menjalankan Perintahnya adalah kewajiban. Kitabnya membawa ketenangan di hati gundah. Alunannya mengalun merdu ditelinga. Sekiranya begitulan gambaran kecintaan Ersa pada agamanya. Eropa pemilik julukan benua biru. Negeri rupawan dengan mayoritas masyarakat ber'iris mata berwarna biru cerah. Istilah darah biru bermakna bangsawan tidak bisa dilepaskan kaitannya dari negeri Eropa. Negara satu-satunya teramat Ersa kunjungi. Kekaguman Ersa tidak pernah lepas dari negeri benua biru. Apalagi temuan-temuan menakjubkan arkeolog soal jejak islam di Eropa. Menambah ketertarikan nya dengan negara tersebut. Namun, sepertinya Tuhan berkehendak lain. Hingga menghantarkan dirinya ke negeri Ginseng. Sebelum menjadi perantara ke negeri Eropa. Ersa memulai meniti karir di negeri Ginseng atas tawaran paman nya. Menggantikan paman sebagai seorang manager artis. Bukanlah hal mudah bagi Ersa. Menetap di negara yang mayoritas penduduk atheis. Dengan segala macam perbedaan yang ada. Membuat Ersa meneguhkan hati bahwa pilihannya telah tepat. Meskipun Dia harus menyesuaikan beradaptasi. Bagaimana kelanjutan kisah Ersa? Mengatasi segala bentuk permasalahan berbeda dan benar-benar baru baginya. Apakah Ersa akan betah menetap di negeri Ginseng tersebut demi keinginan menapak di Eropa? Ataukah semua malah berbalik arah? ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ "Noona, Apa yang paling Kau suka dari dirimu?" "Hijabku. Benda lembut yang kerap membuatku merasa tentram dan damai." 🍃🍃🍃 Cerita ini hanya fiktif belaka yang setiap adegan 100% murni berasal dari imajinasi Author. Copyright ©Ka_Hoku | 2020
21 parts