Story cover for Menulis Ulang Kenangan by Friskanatarina088
Menulis Ulang Kenangan
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Aug 24, 2020
kamu tau ini kisah tentang apa?

tentang siapa?

lalu mengapa harus ku buat?

hey, ini kisah tentang seseorang yang teramat istimewa.

 tentang seseorang yang kehadirannya sanggup menghangatkan suasana, memberikan rasa bahagia bahkan mampu menularkan senyum nya kepada setiap orang.

Dia, sama saja seperti mentari ...

ya, mentari. bersinar sendiri, bukan karna orang lain tapi justru untuk orang lain. Tapi sayang, tuhan lebih tau apa yang terbaik. dia redup, saat banyak orang masih membutuhkan sinarnya. Dia memilih untuk terbenam, saat  banyak orang masih mengharapkan hadirnya.

Dia menghilang, membawa segala tawa ceria dan meninggalkan goresan luka untuk setiap orang yang pernah di singgahinya.

hey, jangan fikir dia egois.

kamu tau apa bisiknya pada ku?

tidak, tak akan ku katakan. karna jika kukatakan aku tidak yakin kamu sanggup mendengar nya.
All Rights Reserved
Sign up to add Menulis Ulang Kenangan to your library and receive updates
or
#182menulis
Content Guidelines
You may also like
RUMAH tanpa pintu  by diandlyne
36 parts Ongoing
rumah itu punya dinding. punya atap. punya meja makan dan tempat tidur. tapi tidak punya tempat untuk elira merasa aman. di sana, elira tumbuh seperti bayangan. ada, tapi tak pernah dianggap. dilahirkan bukan karena diharapkan, tapi karena tak sengaja. sejak kecil, elira sudah belajar caranya diam. belajar caranya menyembunyikan luka di balik senyum, dan menyembunyikan jeritannya dalam baris-baris puisi di buku matematikanya. ia bukan anak yang cerewet, bukan juga yang mudah dicintai. tapi bukan berarti ia tidak ingin dipeluk. di sekolah, elira hanya ingin melewati hari. tapi semuanya berubah saat seorang guru baru memperhatikannya lebih dari sekadar nilai. untuk pertama kalinya, elira merasa dilihat. tapi... hidup tidak semudah itu. di saat ia mulai berharap, kenyataan kembali menampar lebih keras. masalah di rumah makin dalam, luka makin dalam, dan batas kesabaran pun makin tipis. ketika elira memutuskan diam-diam untuk pergi... barulah semua mata terbuka. tapi seperti luka yang tak segera diobati-penyesalan pun datang terlambat. ini bukan hanya kisah tentang kehilangan. tapi juga tentang suara-suara yang sering kita abaikan. tentang seseorang yang hanya ingin didengarkan... sebelum akhirnya benar-benar hilang. untuk kamu yang pernah merasa sendirian di tengah keramaian-ini kisahmu. dan jika kamu mengenal seseorang yang sering bilang "ga apa-apa", peluk mereka lebih lama. dengarkan lebih dalam. karena bisa jadi, itu adalah tangisan yang paling sunyi. 😞👍🏻 ---
You may also like
Slide 1 of 10
RUMAH tanpa pintu  cover
My Life, My Destiny cover
Different [END] cover
KALI KEDUA cover
Waktu?  cover
SELESAI (Say Goodbye) cover
LARA cover
Nayara [ TERBIT ] cover
Juan [REVISI] cover
LUKA cover

RUMAH tanpa pintu

36 parts Ongoing

rumah itu punya dinding. punya atap. punya meja makan dan tempat tidur. tapi tidak punya tempat untuk elira merasa aman. di sana, elira tumbuh seperti bayangan. ada, tapi tak pernah dianggap. dilahirkan bukan karena diharapkan, tapi karena tak sengaja. sejak kecil, elira sudah belajar caranya diam. belajar caranya menyembunyikan luka di balik senyum, dan menyembunyikan jeritannya dalam baris-baris puisi di buku matematikanya. ia bukan anak yang cerewet, bukan juga yang mudah dicintai. tapi bukan berarti ia tidak ingin dipeluk. di sekolah, elira hanya ingin melewati hari. tapi semuanya berubah saat seorang guru baru memperhatikannya lebih dari sekadar nilai. untuk pertama kalinya, elira merasa dilihat. tapi... hidup tidak semudah itu. di saat ia mulai berharap, kenyataan kembali menampar lebih keras. masalah di rumah makin dalam, luka makin dalam, dan batas kesabaran pun makin tipis. ketika elira memutuskan diam-diam untuk pergi... barulah semua mata terbuka. tapi seperti luka yang tak segera diobati-penyesalan pun datang terlambat. ini bukan hanya kisah tentang kehilangan. tapi juga tentang suara-suara yang sering kita abaikan. tentang seseorang yang hanya ingin didengarkan... sebelum akhirnya benar-benar hilang. untuk kamu yang pernah merasa sendirian di tengah keramaian-ini kisahmu. dan jika kamu mengenal seseorang yang sering bilang "ga apa-apa", peluk mereka lebih lama. dengarkan lebih dalam. karena bisa jadi, itu adalah tangisan yang paling sunyi. 😞👍🏻 ---