Moon Eyes
  • Reads 16,330
  • Votes 1,724
  • Parts 22
  • Reads 16,330
  • Votes 1,724
  • Parts 22
Complete, First published Aug 24, 2020
Mature
Sedari kecil, Hinata Hyuuga sudah terbiasa melihat darah dan pembunuhan di depan matanya. Hidup sebagai anak dari Ketua Yakuza, tentu tidak asing lagi dengan hal tersebut, dan tidak jarang pula ikut terlibat di dalamnya.

Selama 16 tahun, tidak ada buku pelajaran sekolah di depan meja. Hanya ada senjata tajam, pula buku usang yang berisi catatan nama orang yang harus dibantai. Sebuah keinginan yang sederhana ingin dimiliki olehnya, bisa bersekolah seperti orang lain dan merasakan kehidupan normal tanpa harus terikat senjata. 

Hingga suatu hari, Hinata mendapatkan kesempatan bersekolah  sebagai hadiah ulang tahun dari ayahnya yang ke-17. Bertemu dengan Naruto Uzumaki, seorang pemuda  yang memiliki kehidupan berbanding terbalik dengannya. Dan justru memilih untuk masuk ke dalam kehidupannya. 

Disclaimer ©  Masashi Khisimoto

[Alternative Universe]
[NaruHina Fanfiction]
All Rights Reserved
Sign up to add Moon Eyes to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
sraddah (on going) cover
Natsu No Owari Ni [✔] cover
Xavier anecdote (Translate) cover
Hidden Resonance cover
Kisah Tak Sempurna cover
I Love You, Naruto (END) cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
My Husband (DELSHEL) cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Wind (COMPLATE)  cover

sraddah (on going)

13 parts Complete

mata lentik itu terbuka saat matahari menerpa wajah nya, dia terduduk dengan keadaan bingung dan heran, seingatnya dia tadi sudah mati karna di bunuh, kenapa dia disini?. "nyonya, segeralah bersiap tuan sedang menunggu nyonya di ruangannya" *** "seperti keinginan mu waktu itu, aku mengizinkan mu untuk pergi dari kastil dan hidup sebagai rakyat biasa, sebagai pengakuan kesalahan mu Karna telah melukai nyonya meneer waktu itu" hah?, wah wahh baru saja merasakan hidup enak malah jadi hidup susah, tapi tak apalah dari pada disini aku merasa kurang nyaman. "baik tuan aku akan bersiap untuk pergi, terimakasih telah memberikan hukuman yang tak berat, saya akan berangkat malam ini" "yah hiduplah menjadi rakyat nyonya, agar Anda tak merasa anda selalu berkuasa" "baik tuan saya izin pamit, terima kasih karna menerima maaf saya" "ya pergilah, ini koin untuk anda bertahan hidup, carilah kerja dan hidup lah dari uang hasil kerja keras mu nyonya" "tentu, saya izin pamit" aku pergi dari ruangan nya, benar aku harus segera bersiap, dan harus berkerja keras dan lebih giat lagi. "nyonya tuan muda sedang menangis sekarang, maaf nyonya saya bukan bermaksud untuk mengangu nyonya tapi lihat lah tuan muda dulu" WTF lah nie tubuh dah jadi emak emak?, yaudah lah gue Bawak ajah tu bocah "antarkan saya ketempat tuan muda" "lewat sini nyonya" yukkk mampirrr kalau kepooo kelanjutannya🤭 Arti judul bisa di lihat di capt 13 Cover by canva and pinterest